Saat Itu Tangis Berhenti

Dra. Sri Haryati

Sri Haryati sekarang guru IPS di MTs Negeri 3 Kulon Progo, mutasi dari MTs Negeri 4 Kulon Progo tahun2019 yang lalu.Pengalaman yang tidak akan dilupakan saat awal menjadi guru di MTs Negeri 4 Kulon Progo ini menjadikan inspirasi untuk lebih semangat dan tidak mengeluh dalam menjalani sebagai guru yang tugasnya berada di daerah pegunungan menoreh, sehingga untuk mejangkau MtS Negeri 4 Kulon Progo harus mempunyai nyali ekstra.

Salah satu guru Madrasah Tsanawiyah Kulon Progo ini yang kisahnya bisa untuk motivasi rekan rekan guru lainnya dalam menyikapi tugas yang diembannya. Untuk menjalankan tugasnya sebagai guru, Sri Haryati harus melewati berbagai tantangan. Madrasah tempatnya mengabdi terletak di barisan perbukitan Menoreh wilayah utara Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, dengan ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut. Hal ini membuat Sri Haryati dan para guru lainnya yang mengajar harus melewati lereng pegunungan yang begitu terjal dengan mengendarai motor tanpa ada kendaraan umum yang mengakses ke sana untuk mencapai ke madrasah itu.

Untuk mencapai MTs Negeri 4 Kulon Progo membutuhkan waktu sekitar 45 menit dari rumah. Hal ini telah dilakukannya selama puluhan tahun ia mengajar. Perjuangan ini dilakukannya demi tugas yang diemban dan keinginannya untuk memberikan pendidikan terbaik bagi murid-muridnya.

Betapa gembiranya saat mendapatkan kabar diterima menjadi CPNS pada tahun 2005 saat itu, setelah bertahun tahun diharapkan tidak kunjung diterima. Beberapa bulan menunggu pengumuman lebih lanjut untuk penempatan akhirnya datang juga, tapi jleb jantung serasa berhenti sebentar.

Setelah melihat lokasi penempatan, begitu asing dibenakku yang belum pernah dengar sebelumnya. Setelah tanya tanya akhirnya diantar suami untuk melihat lokasi MTs Negeri4 Kulon Progo. Di sepanjang perjalanan hanya doa doa yang kuucapkan, ya Alloh mampukah aku melewati ini? Ternyata MTs Neregi 4 Kulon Progo lokasinya strategis karena merupakan pusat kegiatan penduduk seperti dekat dengan Puskesmas dan dekat dengan Pasar.

Tibalah saatnya menjalankan tugasku, setiap mau berangkat malesnya minta ampun tapi setelah di MTs Negeri 4 Kulon Progo sering aku merasa “akulah orang paling menderita dan susah dalam menjalani kehidupan” sehingga aku sering menangis, setelah  jam pulang rasanya juga males mau pulang, mengingat jalan yang harus kulalui.

Beberapa bulan telah ku lewati, di pagi itu mentari belum terlihat sinarnya, karena kabut mendung masih setia menyelimuti, terdengar pula kicauan burung yang terdengar menambah sahdunya suasana pagi itu, udara segar menambah dinginnya tubuh ini. Harinya aku lupa tapi yang jelas pasarannya Pahing setelah melewati lereng jalan yang berkabut tebal serta melewati kanan kiri jurang sampailah pada dusun yang namanya Tompak dan semakin tebal kabutnya dengan jalan yang menanjak. Di sepanjang perjalanan itu belum kutemui berpapasan dengan yang namanya manusia, baru di tanjakkan Tompak itu ketemu seorang ibu hanya berjalan kaki dengan barang belanjaan yang menggunung digendong ditambah lagi tangannya masih menjinjing ember besar sepertinya baru pulang dari pasar. Itulah yang membuatku tersadar, mengapa?

Yah terbersit  di pikirku hah sepagi ini sudah pulang dari pasar jalan kaki dengan belanjaannya yang menurutku sangat berat, tapi kok tetap nyaman saja, seperti menikmati kehidupan pagi itu, ya Allah ya Rabb ternyata masih ada orang yang lebih menderita dibanding denganku tapi tidak banyak berkeluh kesah, dijalani dengan santai bahkan bisa dibilang malah menikmatinya, sedang aku astagfirulloh hal ‘adhiim ya Allah ampuni hambamu ini yang tidak pandai bersyukur, banyak mengeluh.

Dari hari itulah akupun mulai menikmati dan tidak lagi mengeluh apalagi menangis, kujalani rutinitasku pergi pulang dari MTsn 4 Kulon Progo tanpa beban dan tangisan lagi. Sekecil apapun nikmat Allah di kehidupn ini patut kiranya untuk disyukuri.

Bagikan ke...

Lihat juga

Terima Kasih, Kamu Media Belajarku

Fitri Astuti, S.Pd. Aku adalah seorang pengajar di salah satu madrasah di Kulon Progo. Suatu …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *