Kulon Progo (MTsN 3 KP) – Suasana pagi di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo terasa berbeda. Jum’at, (15/08/2025), udara segar berpadu dengan semangat merah putih yang menggelora. Bendera-bendera berkibar di setiap sudut, sementara deretan peserta dari berbagai madrasah dan unit kerja Kemenag hadir dengan wajah sumringah. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kulon Progo, H. Wahib Jamil, S.Ag., M.Pd. yang memberikan sambutan penuh motivasi tentang arti kemerdekaan dan pentingnya menjaga persatuan.
Di antara mereka, tampak perwakilan MTsN 3 Kulon Progo Vita dan Tutik hadir dengan penuh antusias memancarkan aura kebanggaan dan nasionalisme menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Partisipasi MTsN 3 Kulon Progo terlihat dalam cabang lomba estafet bola ping pong, sementara yang lain mempersiapkan strategi lomba membawa balon yang menuntut keseimbangan dan kekompakan. Pada kesempatan ini, MTsN 3 berkolaborasi dengan MTsN 1, 2, dan 4. Tawa riang dan sorakan dukungan pun mengiringi setiap langkah mereka, menciptakan suasana hangat yang menggambarkan persatuan.
Riuh tawa penonton pecah setiap kali bola ping pong tak sengaja jatuh atau balon terlepas dan melayang terbawa angin. Para peserta yang berlomba tampak tak patah semangat, bahkan semakin bersemangat saat mendapat tepuk tangan dan teriakan penyemangat dari rekan-rekannya. Setiap langkah terasa seperti perayaan kebersamaan penuh kerja sama, sportivitas, dan keceriaan yang membuat suasana semakin hidup dari awal hingga akhir lomba.
Meskipun langkah mereka belum sampai menjadi juara, senyum dari perwakilan MTsN 3 Kulon Progo tidak pernah pudar. Bagi mereka, kemenangan sejati adalah keberanian untuk tampil, berusaha, dan memberikan yang terbaik. Tepukan tangan dan dukungan dari rekan-rekan antar madrasah dan unit kerja Kemenag menjadi hadiah yang tak kalah berharga dari piala atau medali.
Sepulang dari kegiatan, perwakilan MTsN 3 Kulon Progo membawa pulang cerita dan kenangan manis. Semangat mereka justru semakin membara, ibarat obor yang tak padam meski diterpa angin. Bagi mereka, hari itu adalah bukti bahwa kemerdekaan dirayakan bukan hanya dengan kemenangan, tetapi juga dengan kebersamaan, tawa, dan tekad untuk terus berjuang di kesempatan berikutnya. Merdeka! (vit/sap)